Arsip Blog
Konveksi Destar
Berbicara masalah upakara Hindu, dan pakaiannya di Bali maka kita tidak akan melewatkan destar di dalam daftar belanja kita. Berbagai jenis, model, bahan, dan kreasi telah tercipta demi sebuah penghias kepala yang menambah kesan gagah pemakainya ini. Salah satu daerah yang terkenal dengan hasil industri destarnya adalah Desa Adat Gerih yang menjadi bagian dari Desa Abiansemal.
Di Gerih, sampai saat ini sudah memiliki 3 usaha yang berkembang sangat pesat yakni Pengrajin Destar Bali Suci di Banjar Purwakerta, Destar Bali Lestari di Banjar Dirgahayu, dan Destar Budaya Bali di Banjar Dirgahayu. Sampai saat ini hasil produksi usaha destar tersebut sudah dipasarkan ke berbagai tempat yang berimplikasi meningkatnya penghasilan secara otomatis bagi pengrajinnya. Untuk masalah kualitas, sampai saat ini kualitas destar sudah diakui oleh masyarakat luas demi kenyamanan dan juga gagahnya pemakai destar tersebut.
Informasi lebih lanjut tentang produk destar yang dihasilkan dapat menghubungi :
- Destar Bali Suci : Jl. Raya Gerih Telp. (0361) 740837
- Destar Bali Lestari : Jl. Raya Gerih Telp. 08164707729
- Destar Budaya Bali : Jl. Raya Gerih Telp. 08123616539
<KU2013>
Informasi Umum Banjar Latusari
Banjar Latusari adalah salah satu banjar dinas di Desa Abiansemal. Jika dilihat dari aspek geografisnya Banjar Latusari merupakan banjar yang sudah cukup maju karena merupakan daerah yang dihuni banyak pendatang baik dari dalam maupun luar Bali. Secara geografis daerah ini kompleks karena selain memiliki daerah persawahan, banjar ini juga berbatasan langsung dengan Tukad Ayung yang menjadi batas Desa Abiansemal berbatasan dengan tukad dauh yeh cani, dan juga dengan banjar dirgahayu serta aseman di sisi selatan dan utara. Secara administratif kedinasan Banjar Latusari dipimpin oleh seorang kelian dinas yang saat ini dijabat oleh I Wayan Sudarsana namun belum memiliki banjar adat karena baru dimekarkan.
Sebagai salah satu banjar yang sudah cukup muda dan heterogen, berbagai potensi dimiliki dan berkembang sangat baik di daerah ini mulai dari pertanian, peternakan, industry pangan, layanan jasa dan juga pengrajin produk kreatif yang menjadi sumber penghasilan warga selain bekerja di sector formal dan swasta. Namun seiring perkembangan jaman potensi Banjar Latusari ini masih dapat dikembangkan lagi, karena masih banyak potensi yang belum digarap baik pertanian maupun industry jasa yang akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya populasi dan juga pola piker masyarakat. Selain itu Banjar Latusari juga memiliki potensi yang cukup besar yakni Pasar milik Pemerintah Kabupaten Badung dan SMK Kesehatan yang memang sangat berpotensi untuk berkembang ke arah yang lebih baik.
Di dalam pengembangan kapasitsas dan juga pembangunan potensi SDM, Banjar Latusari memiliki banyak organisasi baik yang dibentuk banjar maupun yang menjadi suatu komunitas yang bertujuan untuk membangun kapasitas warga. Mulai dari kelompok PKK, Posyandu, Kelompok Dasa Wisma Cempaka, maupun juga Sekeha Teruna Santika Buana Sari menjadi wadah masyarakat untuk berinteraksi sehari-hari. Namun tidak hanya itu, banjar ini juga memiliki Sekeha Gong Mawar Sari untuk pengembangan seni budaya masyarakatnya. Untuk di bidang ekonomi ada koperasi yang bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi warga.
Informasi Umum Banjar Gunung
Banjar Gunung adalah salah satu banjar dinas di Desa Abiansemal. Jika dilihat dari segi geografisnya Banjar Gunung merupakan banjar yang kompleks karena selain memiliki daerah persawahan, banjar ini juga berbatasan langsung dengan tukad ayung yang menjadi batas desa Abiansemal. Secara administratif kedinasan Banjar Gunung dipimpin oleh seorang kelian dinas yang saat ini dijabat oleh Ida Bagus Putu Puja Arnawa. Dan selain menjadi banjar dinas Banjar Gunung juga merupakan sebuah banajar adat yang dipimpin oleh I Nyoman Darsa yang pada proses perjalanannya selalu beriringan satu sama lain.
Sebagai salah satu banjar yang sudah cukup tua, berbagai potensi dimiliki dan berkembang sangat baik di daerah ini mulai dari pertanian, peternakan, pengrajin ijuk, perikanan , dan juga pengrajin berbagai bentuk produk kreatif yang menjadi sumber penghasilan warga selain bekerja di sector formal dan swasta. Namun seiring perkembangan jaman Banjar Gunung ini masih dapat dikembangkan lagi, karena masih banyak potensi yang bisa dikembangkan baik wisata tirta di tukad ayung, wisata alam dengan menikmati view persawahan yang masih sangat alami, dan juga potensi di bidang peternakan dan perikanan yang sampai saat ini terus berkembang ke arah yang lebih menjanjikan.
Di dalam pengembangan kapasitsas dan juga pembangunan potensi SDM, banjar gunung memiliki banyak organisasi baik yang dibentuk banjar maupun yang menjadi suatu komunitas yyang bertujuan untuk membangun kapasitas warga. Mulai dari kelompok PKK, Posyandu, kelompok dasa wisma, maupun juga sekeha teruna Sari Laksana dan juga subak Subak Abian Buana Muker menjadi wadah masyarakat untuk berinteraksi sehari-hari. Namun tidak hanya itu, banjar ini juga memiliki Sekehe Santi “Werdi Giri Kusuma” dan Sekehe Gong Giri Kusuma untuk pengembangan seni budaya masyarakatnya. Untuk di bidang ekonomi ada kelompok ternak sapi ternak rahayu dan 2 koperasi yang bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi warga.
<KU2013>
Informasi Umum Banjar Dirgahayu
Banjar Dirgahayu adalah salah satu banjar dinas di Desa Abiansemal yang berada di bagian selatan desa dan masuk ke dalam wilayah desa adat Gerih bersama dengan Banjar Purwakerta. Jika dilihat dari aspek geografisnya Banjar Dirgahayu merupakan banjar yang strategis karena berada di jalur utama Gerih-Darmasabha yang sering dijadikan jalur alternatif untuk menuju ke Denpasar sehingga dapat mempercepat kemajuan dan pembangunan di banjar ini. Sama seperti Banjar Purwakerta, Dirgahayu juga berbatasan langsung dengan Tukad Ayung yang menjadi batas Desa Abiansemal. Secara administratif kedinasan Banjar Dirgahayu dipimpin oleh seorang kelian dinas yang dijabat oleh I Ketut Sudiarta S.E. dan kelian banjar adat yang dipimpin oleh I Wayan Bawa yang pada proses perjalanannya selalu beriringan satu sama lain.
Sebagai salah satu banjar dinas yang paling dekat dengan ibukota provinsi, berbagai potensi dimiliki dan berkembang sangat baik di daerah ini mulai dari pertanian, peternakan, industry khususnya konveksi destar, pengrajin kelangsah, dan juga pembuatan batako serta berbagai usaha lain yang menjadi sumber penghasilan warga selain bekerja di sektor formal dan swasta. Namun seiring perkembangan jaman potensi Banjar Dirgahayu ini masih dapat dikembangkan lagi, karena masih banyak potensi yang belum dikembangkan baik wisata tirta di Tukad Ayung, wisata alam dengan menikmati view persawahan yang masih sangat alami, dan juga potensi di bidang peternakan dan perikanan yang sampai saat ini terus berkembang ke arah yang lebih menjanjikan.
Di dalam pengembangan kapasitas dan juga pembangunan potensi SDM, Banjar Dirgahayu memiliki banyak organisasi baik yang dibentuk banjar maupun yang menjadi suatu komunitas yyang bertujuan untuk membangun kapasitas warga. Mulai dari kelompok PKK, Posyandu, Kelompok Dasa Wisma Sekar Arum, maupun juga Sekeha Teruna Widya Paramitha yang menjadi wadah masyarakat untuk berinteraksi sehari-hari. Namun tidak hanya itu, banjar ini juga memiliki Sekehe Gender Wayang, Sekeha Gong baik alit, wanita, maupun dewasa untuk pengembangan seni budaya masyarakatnya. Untuk di bidang ekonomi ada koperasi yang bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi warga.
<KU2013>
Informasi Umum Banjar Purwakerta
Banjar Purwakerta adalah salah satu banjar dinas di Desa Abiansemal yang berada di ujung selatan desa dan berbatasan langsung dengan Desa Darmasabha. Jika dilihat dari aspek geografisnya Banjar Purwakerta merupakan banjar yang unik karena selain memiliki daerah persawahan, banjar ini juga berbatasan langsung dengan Tukad Ayung yang menjadi batas Desa Abiansemal dan menjadi bagian dari Desa Adat Gerih. Secara administratif kedinasan Banjar Purwakerta dipimpin oleh seorang kelian dinas yang saat ini dijabat oleh I Nyoman Wirajaya. Dan selain menjadi banjar dinas Banjar Purwakerta juga merupakan sebuah banjar adat yang dipimpin oleh I Nyoman Perdana yang pada proses perjalanannya selalu beriringan satu sama lain.
Sebagai salah satu banjar dinas yang paling dekat dengan ibukota provinsi, berbagai potensi dimiliki dan berkembang sangat baik di daerah ini mulai dari pertanian, peternakan, industry khususnya konveksi destar, pengrajin patung, dan juga pande besi serta berbagai usaha lain yang menjadi sumber penghasilan warga selain bekerja di sektor formal dan swasta. Namun seiring perkembangan jaman potensi Banjar Purwakerta ini masih dapat dikembangkan lagi, karena masih banyak potensi yang belum dikembangkan baik wisata tirta di Tukad Ayung, wisata alam dengan menikmati view persawahan yang masih sangat alami, dan juga potensi di bidang peternakan dan perikanan yang sampai saat ini terus berkembang ke arah yang lebih menjanjikan.
Di dalam pengembangan kapasitas dan juga pembangunan potensi SDM, Banjar Purwakerta memiliki banyak organisasi baik yang dibentuk banjar maupun yang menjadi suatu komunitas yyang bertujuan untuk membangun kapasitas warga. Mulai dari kelompok PKK, Posyandu, Kelompok Dasa Wisma, maupun juga Sekeha Teruna Kertha Yowana yang menjadi wadah masyarakat untuk berinteraksi sehari-hari. Namun tidak hanya itu, banjar ini juga memiliki Sekehe Santi “Dharma Shanti” dan Sekehe Gong Smaradana Alit dan Eka Padma Mekar Nari Sunari , serta Sekaha Joged Bumbung Eka Padma Mekar untuk pengembangan seni budaya masyarakatnya. Untuk di bidang ekonomi ada koperasi yang bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi warga.
<KU2013>
Informasi Umum Banjar Pande
Banjar Pande adalah salah satu banjar yang berada di wilayah Desa Abiansemal yang terkenal dengan pedagang pisang, pindang, dan juga kelompok budidaya lele sehingga mempercepat laju perekonomian di banjar tersebut. Jika dilihat dari aspek pembangunannya Banjar Pannde merupakan banjar yang meiliki tingkat pembangunannya sudah sangat maju karena berbatasan langsung dengan ibukota kecamatan Abiansemal di Blahkiuh. Banjar Pande berbatasan dengan 2 desa lain yakni Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, dan Desa Blahkiuh. Sedangkan di arah lainnya berbatasan dengan Banjar Keraman dan Juwet. Secara administratif kedinasan Banjar Pande dipimpin oleh seorang kelian dinas yang saat ini dijabat oleh I Made Subawa. Dan selain menjadi banjar dinas Pande juga merupakan sebuah banjar adat yang dipimpin oleh Made Purna yang pada proses perjalanannya selalu beriringan satu sama lain.
Sebagai salah satu banjar yang sudah cukup maju, berbagai potensi dimiliki dan berkembang sangat baik di daerah ini mulai dari pertanian, peternakan, pengolahan daging khusunya ikan, budidaya lele, pengrajin keranjang, penjual pisang, dan juga pengrajin produk kreatif yang menjadi sumber penghasilan warga selain bekerja di sector formal dan swasta. Namun dari sekian banyak potensi yang dimiliki Banjar Pande pembuat pindang dan budidaya lele menjadi salah satu usaha yang sangat dominan bagi masyarakat Banjar Pande karena hampir semua masyarakat bergerak di bidang usaha tersebut.
Di dalam pengembangan kapasitsas dan juga pembangunan potensi SDM, Banjar Pande memiliki banyak organisasi baik yang dibentuk banjar maupun yang menjadi suatu komunitas yyang bertujuan untuk membangun kapasitas warga. Mulai dari kelompok PKK, Posyandu, Kelompok Dasa Wisma, maupun juga Sekeha Teruna Taruna Karya menjadi wadah masyarakat untuk berinteraksi sehari-hari. Namun tidak hanya itu, banjar ini juga memiliki kelompok budidaya ikan lele Boga Segara dan kelompok pemindang Merta Segara yang sangat eksis sehingga bisa mengangkat perekonomian warga selain berdagang dan usaha lainnya dengan dibantu 2 unit koperasi yang sudah sangat berkembang.
<KU2013>
Sejarah Banjar Juwet
Berbicara masalah sejarah, tentu saja kita tidak akan terlepas dari cerita dan juga riwayat yang diceritakan secara turun-temurun maupun dari bukti fisik yang disimpan berupa prasasti maupun berbagai artefak lainnya. Begitu pula dengan banajr juwet yang jika ditelisik secara lebih mendalam maka akan kita temukan sejarah dan cerita yang sangat menarik. Berikut ini adalah sepenggal cerita tentang Banjar Juwet. Jaman dahulu di masa kerajaan leluhur warga masyarakat datang dari Kabupaten Gianyar Kecamatan Sukawati Desa Batu Banjar Tampad karena diusir akibat menghabiskan barang milik umum. Setelah diusir warga yang berjumlah 13 KK tersebut pergi ke Puri Sayan untuk meminta suaka, namun karena di Puri Sayan masih menjadi wilayah kerajaan Gianyar maka penglingsir puri tidak berani menerima 13 KK itu, yang membuat warga yang terusir menuju kea rah barat sungai Ayung.
Sesampainya di daerah Barat Gelar warga akhirnya meletakkan prasasti yang dibawa diantara 2 buah pohon besar yang ada di daerah tersebut,yakni pohon Juwet dan Beringin di tengah hutan yang belum terjamah. Setelah meletakkan prasasti, warga masyarakat menghadap ke Puri Mengwi untuk memohon ijin membuka lahan di daerah tersebut untuk dijadikan tempat tinggal. Dan akhirnya ijin diberikan, maka dibangunlah kahyangan tiga disana beserta pemukiman yang terus berkembang sampai sekarang. Untuk masing-masing Kk di berikan tanah masing masing kk 15 are, dan untuk pura diberikan 55 are, pura dalem di berikan 40 are dan subak pun diberikan 32 are.
Setelah lama mendiami daerah baru tersebut, karena salah satu dari pohon lokasi penyimpanan prasasti mati yakni pohon beringin, maka yang tersisa hanyalah pohon Juwet sehingga daerah tersebut dikenal dengan nama Desa Juwet dan yag setelah Abiansemal menjadi satu desa, Juwet menjadi bagiannya dengan nama banjar juwet.
Struktur Pemerintahan Desa
Sebagai suatu satuan pemerintahan daerah, di dalam berjalannya organisasi maka dibutuhkan struktur yang menjadi pedoman dan juga acuan di dalam pelaksanaan tugas dan koordinasi di Desa Abiansemal. Struktur ini mencakup Perbekel dan perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di tingkat Desa. Untuk struktur pemerintahan Desa Abiansemal dapat diunduh disini STRUKTUR PEMERINTAHAN. <KU2013>
Sejarah Singkat Desa
Tentang Asal – usul Nama dan Berdirinya Suatu Desa sudah barang tentu mempunyai latar belakang sejarah, dalam sejarah akan terungkap kapan berdirinya serta kenapa nama tersebut terpilih menjadi nama Desa, seperti halnya Nama Desa Abiansemal, untuk pengungkapan sejarah Desa Abiansemal tidaklah mudah , disebabkan oleh langkanya sumber pendukung baik tertulis maupun tak tertulis atau imformasi.
Penulisan sejarah Desa Abiansemal ini adalah perpaduan antara sumber tertulis dengan tak tertulis dari imformen yang dapat dipercaya. Sejarah ini disajikan agar dapat dibaca, dipahami,dan dimengerti oleh pembaca khususnya masayarakat Desa Abiansemal hingga memiliki suatu kesan khusus tentang makna sejarah tersebut.